sohib ({})

Rabu, 22 Januari 2014

cita-citaku yang ke 2 adalah bisnis girl

hai temen-temen sekarang aku mau ceritain cita-citaku yang ke 2 nih,
m
u
l
a
i

aku pengen banget jadi seorang pebisnis nih, kalo aku gabisa jadi seorang seniman, aku harap suatu hari nanti aku bisa jadi seorang pembisnis, dan insya allah aku pengen bikin cafe sendiri dengan kerja kerasku nanti, aku pengen jadi seorang manager di cafe ku sendiri, tetapi aku juga ikut serta dalam membantu pegawai, atau ikut serta turun tangan di cafeku sendiri. aku harap aku bisa jadi seorang bebisnis yang sukses, dan aku juga sangat berharap suatu saat nanticafe yang aku dirikan nanti bisa sangat di kenal oleh masyarakat, dan jika suatu hari itu terwujud aku ingin nanti jika cafeku sudah banyak yang minat aku ingin membuat cabang di berbagai wilatyah di indonesia, dan jika allah mengizinkan aku pun ingin cafeku nanti sampai luar negri, amiiinnn
oh yah, aku ingin nanti aku bisa sukses pakai jerih payah sendiri dan aku ingin aku bisa membahagiakan orang tua ku nanti dan membuat semua orang yang aku sayang bangga atas semua kerja kerasku dari nol sampai nanti semua cita-citaku terwujud dan aku bisa mempromosikan cafeku kepada teman-temanku dan semua warga negara ini.
udah dulu yah teman-teman, do'ain saya supaya cita-citaku terwujud ya temen-temen. makasihh asalamualaikum

Kamis, 16 Januari 2014

Cita-citaku yang paling utama

Hallo semuanya, aku pengen ceritain cita-citaku dari aku kecil nih, kalian pasti punya cita-cita kan? aku pun juga gitu, dari kecil aku hobby banget nyanyi, menari, main musik, menggambar, dan lain-lain dehh... mulai dari awal yah teman, saya dari kecil ingin banget jadi seorang seniman, seniman yang di kenal banyak orang atas smua hasil seniku, maupun melukis, menyanyi, jadi penyanyi solo mungkin, amienn,,,, aku pengen deh cita-citaku suatu saat terwujud dengan kerja kerasku untuk bisa sekolah di kesenian, walaupun orang tua kurang mendukung, tapi aku ingin buktikan ke semua keluargaku, kalo seni juga bisa berkembang sedemikian rupa atas usaha dan keinginan yang kuat serta modal untuk mendaftar ke suatu kesenian di indonesia, orang tuaku kurang setuju karna mereka takut aku gak bisa bekerja sendiri suatu saat nanti, tapi aku akan tetap berusaha buktikan ke mereka, bahwa seni hadir dari diri kita sendiri, dan jika kita benar-benar ada kemauan, kita juga bisa mengajarkan les privat nyanyi, melukis, menari, dan kesenian lainnya kan? serta aku berharap suatu saat nanti aku bisa mempunyai musium kesenianku sendiri, dan aku ingin mempunyai tempat kesenian, seperti tempat atau gedung untuk kita smua menari bersama, menyanyi bersama, dan melukis bersama, bahkan seorang foto grafer juga berdiri dari jiwa seni yang mereka miliki, aku akan selalu berusaha dapat ijin dari orangtua untuk melanjutkan kuliah di kesenian. dan aku akan bekerja keras sampe mereka percaya bahwa aku mempunyai kelebihan di dalam kesenian, mungkin aku gak sepintar calon dokter, mungkin aku gak sepintar calon polwan atau yang lain, tapi aku Maestya Putri yang ingin menjadi seorang seniman yang berharap suatu hari nanti akan mempunyai gedung kesenian sendiri, dan insya allah bisa di kenang banyak orang atas semua karya seni yang aku berikan di negriku Indonesia, aku harap kalian bisa mendukung semua cita-citaku yah teman-teman, makasih juga buat teman-temanku, sahabat-sahabatku, dan semua orang special yang telah dukung aku, semoga suatu saat cita-citaku bakal terkabul,,, Amiiinnn.... 
sampe sini dulu yah temen-temen Wassalamualaikum.wr.wb...

Jumat, 20 Desember 2013

Liburan Bersama Mama? Kenapa Tidak…

Berbicara tentang liburan, ada yang senang berlibur sendiri, dengan pasangan atau dengan teman-teman. Kalau saya, berhubung belum punya pasangan *maaf curcol,hehe*, lebih memilih untuk berlibur bersama Mama.
Berlibur bersama Mama yang berumur di atas 65 tahun, ternyata tidak seberat apa yang dibayangkan. Saya tidak pernah berlibur menggunakan tour rame-rame. semuanya selalu di atur sendiri. Termasuk saat saya mengajak Mama berlibur ke Solo dan Semarang selama 3 hari 2 malam.
Dimulai dari perjalanan dari rumah dan bandara, kami menggunakan damri, naik pesawat kurang dari 1 jam untuk mendarat di Semarang, lalu kami memilih taksi untuk pergi ke pool bus travel Semarang-Solo. Dalam perjalanan, eh ban kanan depan pecah, sekitar 30 menit kami harus menunggu ban diganti. Sesampai di Solo, kami di antar bus tersebut menuju penginapan (dengan dana tambahan).
Setelah check-in di hotel, perjalanan kuliner pun dimulai (karena saya sudah pernah berkunjung ke Solo, maka saat itu perjalanan ditujukan lebih untuk kuliner). Menggunakan taksi untuk sampai pasar klewer kemudian mencoba makan tengkleng, lalu menggunakan becak pergi untuk membeli serabi dan makan nasi liwet. Karena kesepakatan yang tidak jelas dengan penarik becak di awal, si bapak seenaknya saja memberi harga. Jadilah Mama berperan sebagai jagoan yang cuek menawar.  Setelah itu, kami kapok naik becak di Solo, lebih baik naik taksi yang bisa di tawar harganya atau naik angkot. Sesampai hotel sore hari, kami istirahat dan memulai wisata kuliner sekitar jam 7 malam untuk berkeliling di sekitar hotel (di bawah hujan rintik-rintik) yang mana ternyata banyak yang enak. Mulai dari nasi goreng jawa, gudeg Solo dan susu segar serta nasi kucing.
Keesokan pagi, setelah makan pagi di hotel, kami bergegas meninggalkan Solo menuju Semarang menggunakan bis antar kota. Merasakan bagaimana di setiap pemberhentian, ada penjual makanan yang naik ke atas bus dan kami membeli beberapa yang rasanya lumayan. Sesampainya di pinggiran kota Semarang - Srondol, kami turun dan melanjutkan naik angkot setelah sebelumnya makan siang terlebih dahulu. Naik angkot menuju kota Semarang, trayeknya lumayan seru karena melewati area perbukitan dengan udara yang adem dan hembusan angin membuat suasana menyenangkan (apalagi kami duduk dekat pintu).
Perjalanan menuju penginapan di Simpang Lima dilanjutkan menggunakan becak. Penarik becak di Semarang lebih bersahabat sehingga kami tidak mendapat masalah. Sampai di hotel dan berisitirahat sejenak, perjalanan lalu dilanjutkan menggunakan becak menuju pusat oleh-oleh membeli bandeng dan sebagainya. Di malam hari, kami berwisata kuliner di sekitar Simpang Lima yang menyediakan beragam macam makanan Semarang dengan harga terjangkau, seperti pecel, nasi campur, lontong sayur, gorengan, dan sebagainya.  Untuk harga, benar-benar membuat saya berdecak kagum, harga makanan di Semarang ini sangatlah murah.
Di hari terakhir, kami bangun pagi, dengan menggunakan becak, mencari makan pagi - nasi pindang kudus - dan dilanjutkan dengan pergi ke pasar. Jika bepergian dengan Mama, pasar itu merupakan tempat yang wajib dikunjungi.  Kalau saya tidak memasukkan pasar sebagai tempat kunjungan, bisa-bisa Mama saya murung. Setelahnya, dengan menggunakan becak yang sama, saya minta diantar menuju beberapa objek wisata di tengah kota seperti Lawang Sewu dan sekitarnya yang terdapat bangunan bersejarah. Setelah selesai, kembali ke hotel dan bersiap-siap pulang ke Jakarta.
Sebelum pulang, kami makan siang terlebih dahulu di restoran di seberang hotel yang terkenal dengan ayam gorengnya. Menggunakan taksi kami berangkat ke bandara. Pesawat mengalami keterlambatan dikarenakan hujan. Sampai di Jakarta bersamaan dengan jam pulang kantor yang pastinya macet.. Untungnya ada wifi di damri, sehingga bisa mengatasi kebosanan.
Perjalanan di atas dilakukan dan Mama selalu ikut kemana saya pergi. Permasalahan utama saat pergi dengan Mama adalah beliau tidak bisa menggunakan kamera. Walhasil semua foto perjalanan hanya berisi pemandangan dan foto makanan, tanpa ada saya sebagai objek,:)
Mama paling suka makan-makan, kloplah kami. Saat membeli makanan, cukup 1 porsi dan kami berbagi. Maka dari itu kami bisa mencoba berbagai macam makanan, kecuali saat kami sudah lapar teramat sangat,:)
Sebelum pergi, saya menyiapkan segala obat-obatan Mama yang lumayan banyak agar tidak ada yang tertinggal. Baju-baju pun saya seleksi, membawa yang adem dan praktis dalam jumlah yang cukup, dikarenakan hanya saya yang mengangkat barang, jadi saya juga tidak mau repot mengangkat ini itu.

Andai Aku Jadi Guru


Seandainya aku jadi guru, apakah aku bisa menjadi seorang guru yang baik. Seorang guru yang selama ini menjadi idaman murid-muridnya. Seorang guru yang bisa berperan sebagai sahabat,orang tua dan guru kepada muridnya. Seandainya aku menjadi guru aku ingin membuat dunia tersenyum oleh baktiku. Aku ingin mengajar di pedalaman-pedalaman. Aku ingin mengajar di tengah-tengah anak-anak yang susah mendapatkan pendidikan. Aku ingin berada di tengah-tengah mereka. Kepalaku pun mulai berimajinasi, ketika aku telah dewasa dan berada di tengah-tengah mereka. Lalu aku pun belajar bersama mereka. Dan kita akan merasakan segalanya.
Wajah-wajah mereka yang polos dan senyum mereka yang lepas dari semua tekanan yang ada. Lalu mereka mulai menanyakan hal-hal yangsukar padaku. Dan aku mulai membantu. Impianku tidak akan berhenti begitu saja. Seandainya aku ditakdirkan menjadi guru, aku juga punya impian untuk mengajar di sekolah-sekolah anak autis. Impian ini tercipta ketika aku membaca novel karya Torey Hayden. Semangat Torey untuk mengajar anak autis begitu menyala. Dia begitu bersemangat. Ketika kita telah bisa menarik jiwa seorang anak autis ke dunia nyata itu adalah hal yang paling menyenangkan. Walaupun mungkin itu sulit tapi itu sangat menyenangkan. Banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama mereka. Begitu banyak impian yang mengisi kepalaku.
Seandainya aku jadi guru, aku juga ingin mengabdi di sekolah khusus anak-anak yang memiliki gangguan mental. Begitu banyak anak-anak di dunia ini yang memiliki gangguan mental. Walaupun anak-anak tersebut memiliki gangguan mental tapi semangat mereka untuk belajar dan berprestasi patut diacungi jempol. Anak-anak tersebut mungkin ingin normal tapi mereka tidak bisa walaupun begitu mereka tidak menyerah. Mereka akan terus semangat. Dalam benakku pun, aku mulai membayangkan aku berdiri di tengah-tengah mereka. Lalu kita menyanyi bersama-sama. Kita bersenang-senang bersama. Lalu kita belajar bersama-sama. Dan akan banyak hal yang aku lalui bersama mereka. Anak-anak itu melakukan tingkah-tingkah yang mungkin akan membuatku tertawa geli oleh sikap mereka atau marah karena kenakalan mereka.
Itulah impianku sementara ini. Impian seorang anak kelas 3 SMA. Jika aku ditakdirkan untuk menjadi guru. Dan impian tersebut tidak akan pernah berhenti. Impian itu akan terus ada dan akan terus bertambah.
Mungkin saja suatu saat jika memang di takdirkan aku juga ingin mendirikan sebuah sekolah. Sekolah luar biasa. Dan aku mengajar dan belajar bersama mereka. Di belahan dunia ini banyak anak-anak yang memiliki gangguan mental. Mereka malu dan mungkin mereka lebih nyaman jika mereka berada di kalangannya. Tapi banyak pula dari kalangan mereka yang memiliki prestasi yang menakjubkan. Saya sendiri pun masih belum tahu banyak mengenai perhatian pemerintah Indeonesia terhadap warga negaranya yang memiliki gangguan mental. Bagiku mereka adalah orang normal walaupun mereka memiliki kekurangan. Aku juga yakin bahwa semua orang memiliki kekurangan dan memiliki kelebihan begitu juga dengan mereka.
Andai aku jadi guru, aku ingin membuat anak-anak didikku yakin bahwa dunia akan selalu tersenyum kepada mereka dan akan selalu menerima kekurangan mereka. Andai aku jadi guru aku juga ingin agar muridku memilki kemampuan IPTEK dan IMTAK. Aku juga ingin agar murid didikku tidak akan pernah puas dengan prestasi yang telah ia ukir. Aku juga ingin agar muridku selalu rendah hati. Aku juga ingin membentuk kepribadian Islam kepada muridku kelak. Aku juga ingin agar muridku kelak, jika ia telah dewasa ia bisa membangun sebuah negara yang berlandaskan Islam.
Jika aku memang ditakdirkan menjadi guru, aku ingin semua impian yang aku tulis ini menjadi sebuah kenyataan. Aku tidak ingin bila impianku ini tidak terwujud. Aku akan berusaha mewujudkannya kelak. Jika aku ditakdirkan menjadi guru. Aku akan terus berusaha dan berdoa agar impianku menjadi kenyataan. Ya suatu saat impianku akan terwujud bila aku memang ditakdirkan untuk menjadi guru.

Rabu, 13 November 2013

Kegiatan Muharraman di sekolah

                  Perayaan hari 1 Muharam saya lakukan di sekolah bersama teman-teman dan guru-guru di sekolah, saya melakukan sholat dhuha di skolah berjama'ah, dan setelah melakukan sholat dhuha, kami mendengarkan kultum dari para guru di Masjid JAMY AL-IRSYAD, guru-guru kami berceramah tentang menyambut Tahun Baru Islam, dan saya mendengarkan ceramah, dari pak Yusuf, pak Muhtadin, pak Sholichun, dan Bu Mustofia.
                  Setelah mendengarkan ceramah dari para guru, dari saya yang tidak mengerti tentang arti sebenarnya Tahun Baru islam jadi mulai memahaminya. sebelum saya mengetahui tentang tahun baru islam yang sebenarnya saya kira tahun baru islam adalah hiburan yang semata-mata di rayakan di jalanan dengan membuat keramaian di jalanan. ternyata itu smua bukan yang sebenarnya dilakukan di tahun baru islam ini.
                  Harusnya orang-orang islam berkumpul di masjid dan melakukan sholat dan berdo'a bersama bukannya malah membuat keramaian di jalan dan mengganggu orang-orang di jalanan.  

Rabu, 18 September 2013

ibu

ibu.....
kaulah wanita terindah dihidupku
wanita yang sangat mulia di duniaku
kau adalah orang yang sangat berharga di jiwaku
dan kau adalah perempuan yang paloing aku cintai dan banggakan di duniaku ini

ibu....
dengarlah keinginanku inii...
aku ingin kau tau bahwa aku tak mau kau terluka
aku tak mau ada seseorang yang menyakitimu..
dan aku tak ingin melihatmu menangis

ibu...
aku adalah satu-satunya anak yang tidak suka
tidak suka saat kau menangis dan bersedih
tidak suka melihatmu di sakiti orang dan di kecewakan orang

ibu...
ingin rasanya aku dekap tubuh hangatmu
ingin ku kecup indah wajahmu
dan inginku menghapuskan air matamu saat kau meneteskan air mata itu

ibu...
kaulah terindah dalam jiwaku
takan ku melupakan smua jasamu
you are my everything for me